Terkapar di RS Tebet, aku minta Benny, tukang ojek yang biasa mangkal di depan Kalibata City untuk mencari ambulans. Aku mau pindah ke RS Siaga yang lebih lengkap dan ahli dalam menangani patah tulang.
Tulang lutut retak setelah terjatuh di sepeda motor, 9 Januari 2015 lalu. Aku hanya bisa berbaring.
Semalaman Benny muter di seputaran Kalibata dan Mampang mencari ambulans. Namun malam itu bukan rejekiku. Tidak ada ambulans. Benny menawari mobil jenazah. Haaah
“Jangan mobil jenazah mas Benny. Tolong ambulans saja meski dulu ambulans itu mungkin pernah mengangkut jenazah tapi tetap saja itu khan mobil ambulans untuk orang sakit. Coba ke Dibo Piss di Potlot, disitu ada beberapa ambulans khan”
“Iya mas, saya sudah di Dibo Piss, ambulans lagi keluar semua. Yang sisa cuman mobil jenazah saja” jawab Benny.
Karena sudah lewat tengah malam, tipis harapan untuk dapat ambulans, aku minta Benny untuk sewa mobil saja keesokan harinya. “Sewa APV ya mas biar lebih lega, jangan Avanza. Saya belum bisa duduk harus berbaring” pintaku.
Sabtu pagi, Benny mengabari APV tidak ada yang ada hanya Kijang Innova. Aku pikir Innova cukup lega. Okelah.
Setelah menyelesaikan administrasi di RS Siaga, aku pindah ke RS Siaga dan ditangani dr Muki Partono. Alhamdulillah operasi lancar. Saatnya sabar untuk pemulihan. dr Muki di awal sudah wanti-wanti agar bersabar karena aku retak di lutut. Proses recovery butuh waktu. “Pertama tulang di sendi itu lebih lunak, kedua lutut sebagai tumpuan dan sendi gerak. Misal bapak patah di tulang kering itu lebih cepat, sebulan sudah jalan kembali” begitu penjelasan dr Muki.
Naah baru tahu kalo ada layanan ambulans
Bagi saudara-saudara di Jakarta yang membutuhkan ambulans, pemerintah DKI menyediakan selama 24 jam. Semoga cukup membantu, silakan hubungi 021-65303118