Situs Mvslim.com merilis daftar 10 Muslimah Terbaik sedunia tahun 2015. Para Muslimah ini dipilih berdasarkan dedikasi dan karya mereka yang inspiring dan mempengaruhi khalayak luas. Mereka berasal dari berbagai negara mulai dari Arab Saudi hingga Inggris. Sayang pada kesempatan ini belum ada Muslimah Indonesia yang masuk dalam daftar.
1. Dalia Mogahed
Apa yang akan kamu bisikin ke telinga Barack Obama kalo kamu jadi penasihat presiden Amerika itu? Coba kita tanya ke Muslimah pertama yang masuk ke Gedung Putih, Dalia Mogahed. Dalia lahir tahun 1974 di Kairo, Mesir. Pada usia 4 tahun, Dalia berimigrasi ke Amerika Serikat. Pendidikan yang ditempuh adalah teknik kimia dan Sastra Arab di Universitas Wisconsin. Setelah itu, Dalia meraihan MBA dari Universitas Pitssburgh. Dalia pernah menjabat Direktur Eksekutif Gallup Center for Muslim Studies, sebuah lembaga riset yang banyak mengkaji mengenai Islam. Dalia kerap menulis analisis di berbagai media terkemuka seperti Wall Street Journal, majalah Foreign Policy, the Harvard International Review dan berbagai jurnal yang lain. Presiden Obama menunjuk Dalia sebagai penasihat dan mengepalai White House Office of Faith-Based and Neighborhood Partnerships, sebuah lembaga yang menangani isu keagamaan.
2. Nadiya Hussain
Siaaaap, panggang…!!
Nadiya Hussain terkenal setelah memenangi kompetisi memasak yang berat, “The Great British Bake Off” yang diproduksi oleh BBC. Semangat Nadiya yang berapi-api, senyum manisnya berpadu dengan warna-warni kue yang dimasaknya sanggup menyentuh hati jutaan pemirsa. Nadiya lahir 25 Desember 1984 di Luton Inggris dari keluarga keturunan Bangladesh. Nadiya belajar masak secara otodidak dengan membaca buku resep dan melihat video di Youtube. Setelah menang kompetisi, Nadiya banyak mendapatkan tawaran untuk tampil salah satunya tmapil di acara masak Bake Off Finalist Tamil Ray. Nadiya juga berbagi resep di The Times Magazine, Essentials Magazine dan BBC Good Food magazine.
3. Ibtihaj Muhammad
Siapa yang menyangka bila seorang Muslimah bisa jadi atlit anggar yang berprestasi? Ibtihaj Muhammad, atlit anggar Muslimah pertama Amerika Serikat. Ibtihaj meraih medali emas Kejuaraan Anggar sedunia 2014. “Ïni adalah mimpi saya” kata Ibtihaj yang lahir 4 Desember 1985. Sebagai Muslimah, Ibtihaj mengenakan kostum panjang yang menutup aurat.
4. Tawakkul Karman
Tidak mudah dinilai layak menjadi pemenang Nobel apalagi seorang perempuan Muslimah. Namun kualitas Tawakkul Karman dipandang mumpuni untuk menjadi pemenang Nobel Perdamaian 2011, Tawakkul Karman, wartawan dan aktivis HAM dari Yaman. Tawakkul bersama 7 perempuan yang lain, mendirikan organisasi Women Journalist Without Chains untuk mempromosikan HAM. Tawakkul juga memperjuangkan kebebasan pers yang lepas dari cengkeraman pemerintah.
5. Malala Yousafzai
Peluru yang bersarang di kepala dan leher tak sanggup menghentikan semangat Malala Yousafzai untuk terus menimba ilmu. Setelah dirawat di Inggris, Malala selamat. “Berani-beraninya Taliban merampas hak saya atas pendidikan!” serunya di berbagai media. Pada tanggal 12 Juli 2013, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 16, Malala berpidato di depan Forum Majelis Kaum Muda di Markas Besar PBB di New York. Pidatonya memuat tiga isu penting, yaitu hak perempuan. anti terorisme dan melawan kebodohan. Pada bulan Oktober 2014, dirinya bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian untuk perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka. Malala menjadi penerima hadiah Nobel termuda, karena dia mendapatkan hadiah ini pada usia 17 tahun.
6. Carolyn Walker
Ada yang berbeda di pengadilan Brooklyn US. Seorang perempuan berkerudung disumpah dibawah Al Quran. Carolyn Walker mengukir sejarah menjadi hakim berjilbab pertama di Amerika Serikat. Hal ini tentu bak oase yang memancarkan kesejukan ditengah arus Islamphobia yang deras. Sedangkan hakim Muslimah pertama Amerika Serikat adalah Sheila Abdus Salam yang menjadi hakim di Pengadilan Tinggi New York.
7. Iman Aldebe
Iman Aldebe adalah seorang desainer dan visual artis yang tumbuh di Stockholm, Swedia. Desainnya sangat unik dan menjadi trendsetter. Iman lahir dari keluarga keturunan Yordania yang hijrah ke Swedia. “Saya pake hijab sejak usia 6 tahun” Lalu pada usia 16 tahun, Iman belajar fashion design. Iman pernah mendesain hijab yang menjadi seragam resmi polisi perempuan Swedia. “Fashion adalah seni, seni yang positif. Seni yang bisa menghalau prasangka bahwa Muslimah hidupnya dibawah penindasan” alasan Iman untuk terus menciptakan desain fashion. Karya Iman bisa ditengok di situs ini
8. Salma bint Hizab al-Oteibi
Politisi perempuan pertama yang terpilih duduk di perwakilan kota Madrakah, tak jauh dari kota Suci Mekkah. Salma mengalahkan tujuh pria dan dua perempuan lain dalam pemilihan umum. Lebih dari 900 politisi perempuan harus berkompetisi dengan leih dari 6.000 politisi laki-laki memperebutkan 284 kursi. Menurut Hatoon Al Fassi, seorang penulis dan aktivis hak perempuan menyambut gembira kemenangan Salma “Ini adalah hari baru, hari baru bagi perempuan Saudi.”
Congratulations to Salma bint Hizab al-Oteibi. First woman Councillor in #Saudi 👍🏼 #SaudiArabElection #Mecca https://t.co/YdlMADm6hH—
هند الإرياني (@HindAleryani) December 13, 2015
9. Aseel Shaheen
Banyak kisah sukses yang ditorehkan diatas lapangan tenis Wimbledon. Salah satu kisahnya, Aseel Shaheen terpilih menjadi salah satu wasit di turnamen tenis paling bergengsi itu. Perempuan asal Kuwait ini menjadi salah satu wasit diantara 350 wasit lain yang bertugas di Wimbledon. “Saya bertekad untuk menjadi wasit internasional, saya punya kemampuan dan saya bisa berbahasa Inggris dengan bagus. Lalu saya mengambil kursus wasit” kata Aseel yang punya tekad kuat untuk maju.
10. Noor Taugori
Pembawa acara dan jurnalis terkenal di jaringan televisi Amerika Serikat, Noor Taugori. Hijab tak menjadi kendala bagi Noor untuk bekerja. Noor membuat saluran di Youtube yang menampilkan video-video produksinya
https://www.instagram.com/p/_z64ikogAz/?taken-by=ntagouri